Cara membuat onigiri :3

Onigiri adalah nasi kepal asal Jepang atau lemper segitiga versi Jepang. Membuat onigiri tidak sulit kok karena bahannya juga sudah banyak tersedia di supermarket. Berikut ini resepnya:
Oishii Resep Cara Membuat Onigiri Imut, Lucu dan Enak
Bahan:
- Beras pulen, cuci bersih. Untuk beras sebenarnya pakai beras Jepang tapi karena harganya terlalu mahal bisa pakai beras biasa walau tidak terlalu merekat nantinya.
- Nori atau rumput laut kering.
- Garam secukupnya.
- Telur atau abon sapi/ayam/ikan (sesuai selera)
Cara :
1. Cuci tangan hingga bersih, lalu ambil nasi secukupnya dan letakan di atas plastik bening agar tidak lengket kemana-mana
2. Taruh telur atau abon di tengah-tengah nasi
3. Ambil garam secukupnya lalu pulen bersama nasi membentuk bulat/segitiga/silinder seperti gambar di bawah ini. Jika terasa repot cetak saja nasinya dengan cetakan yang berbentuk lucu-lucu.
Oishii Resep Cara Membuat Onigiri Imut, Lucu dan Enak
cara mengepal
4. Potong nori secukupnya atau bisa juga dibentuk ekspresi muka dengan nori puncher (alat pemotong nori) seperti ini:
Oishii Resep Cara Membuat Onigiri Imut, Lucu dan Enak
nori puncher
5. Tempel nori yang sudah dipotong tadi ke nasi yang sudah dikepal tadi.
Oishii Resep Cara Membuat Onigiri Imut, Lucu dan Enak
onigiri panda

Taraa jadilah onigiri imut yang enak. Selamat mencoba minnasan, semoga berhasil ya.. 
 
 

Fenomena Naga Langit Jadi Atraksi yang Tidak Ingin Terlewatkan Selasa, 16 Februari 2016 16:34



ome » Warta
Fenomena Naga Langit Jadi Atraksi yang Tidak Ingin Terlewatkan
Selasa, 16 Februari 2016 16:34

WARTA KOTA, PALMERAH -- Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) atau dijuluki naga langit menjadi peristiwa yang tidak ingin dilewatkan untuk bisa disaksikan di antaranya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Soalnya peristiwa ini memang hanya terjadi 350 tahun sekali.

Menpar Arief Yahya tak kenal lelah untuk menyampaikan atraksi wisata budaya terkait Imlek dan Cap Go Meh di Nusantara.

Kali ini, dia bercerita tentang Naga Langit, sepanjang 100 meter di ibu kota Kalbar, Pontianak.

"Tradisi ini akan menjadi daya tarik baik wisman maupun wisnus yang luar biasa ke Pontianak. Silakan tonton puncak perayaan Cap Go Meh di sana," kata Arief Yahya.

Naga langit itu, kata Arief Yahya, dibuat oleh Chung Ciung On alias A Bong, di Jakarta yang kemudian dibawa ke sebuah ruko di Gang Usaha, Jalan Raya Sui Pinyuh, Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar.

Naga itu dibuat dengan rangka fiber serta kain parasut dan akan disinari cahaya ultra violet

"Anda pasti penasarab kan? Nah, catat tanggal mainnya, pastikan ke Kalbar," ajakan yang disampaikan Menpar, yang juga mantan Dirut PT Telkom itu.

Seperti diketahui, perayaan Imlek 2016 sudah heboh di semua kota di Indonesia.

Termasuk Bali karena ada 200 charter flight menerbangkan turis asal Tiongkok itu ke Pulau Dewata.

Cap Go Meh biasanya dilaksanakan 15 hari selepas Imlek, dan yang paling heboh dilakukan di Singkawang.

"Di Jakarta sendiri akan dipusatkan di Glodok, Jakpus," katanya.

Rencana besar perayaan Cap Go Meh di Pontianak ini rupanya mampu menghipnotis sejumlah wisatawan asing.

Warga keturunan Tionghoa yang berasal darinMalaysia, Brunei Darussalam dan Thailand mulai terbang ke Pontianak.

Semuanya seperti tak sabar melihat penampilan Naga Langit di Cap Go Meh.

"Malaysia, Brunei dan Thailand bahkan ikut serta di atraksi barongsai," kata Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, yang didampingi Kepala dinas pariwisata dan ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Kalbar Simplisius, Senin (15/2/2016).

Rupanya, naga ini bukan naga sembarangan. Ukurannya sangat besar.

Dari paparan Simplisius, seluruh bagiannya terbagi atas 36 sambungan.

Menariknya saat malam hari replika naga ini akan berpendar dan bercahaya. Seluruh tubuh naga dicat khusus yang memancar ketika disorot lampu ultraviolet.

"Kepalanya sebesar minibus jenis Kijang Innova Jika disinari cahaya ultraviolet akan bercahaya dan sangat indah," ungkapnya.

Naga langit yang tengah dipersipkan bentuknya tersebut, merupakan kali pertama diwujudkan di Kota Pontianak dan Kalbar umumnya.

Lantaran ini merupakan hal baru. Pemkot berencana akan mengundang Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Karena replika naganya memiliki kepala yang sangat besar, yakni seperti naga dari langit, katanya.
Dari laporan yang diterima Simplisius, sejauh ini terdapat 14 naga yang yang dipastikan akan tampil di Cap Go Meh.
Hal ini diyakini akan semakin membuat Pontianak semarak denga berbagai atraksi yang disuguhkan.
Sementara itu, dari Pontianak, Kompas Travel menyampaikan kesiapan menyambut kehadiran peristiwa langka tersebut.
Menjelang peristiwa gerhana matahari yang diperkirakan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Pontianak bekerja sama dengan Pemkot Pontianak akan mensosialisasikan fenomena alam yang terbilang langka ini.
Meski gerhana yang terjadi di Kota Khatulistiwa ini bukan gerhana matahari total, pihak Pemkot sudah mempersiapkan lokasi pengamatan peristiwa tersebut. Pontianak termasuk dalam kategori sedang saat fenomena gerhana berlangsung.
"Hasil rapat kami, ada dua alternatif sebagai tempat pengamatan gerhana matahari yakni di PCC, di mana terdapat science centre dan di Lapan Pontianak,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid, di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (15/2/2016).
Pernyataan itu disampaikan Hilfira usai melakukan rapat koordinasi terkait persiapan menyambut peristiwa gerhana matahari, di ruang kerja Wakil Wali Kota Pontianak.
Hilfira menambahkan, meski belum diputuskan lokasi pengamatan gerhana tersebut, namun gedung Pontianak Convention Centre (PCC) bisa menjadi tempat alternatif.
Sebab, di tempat tersebut sudah tersedia science centre dan studio untuk memutar film dokumenter terkait gerhana matahari menjelang detik-detik terjadinya fenomena alam itu di Kota Pontianak.
"Di sana, kita juga bisa mengamati gerhana matahari dengan alat bantu teropong,” ungkap Hilfira.
Selain sebagai destinasi bagi wisatawan, juga sekaligus sebagai wahana edukasi bagi para pelajar.
Untuk itu, Pemkot juga melibatkan Dinas Pendidikan, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).
"Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi yang mulai dilakukan tanggal 18 Februari, dengan narasumber dari Lapan Pontianak dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pontianak kepada guru-guru bidang studi Fisika untuk disosialisasikan kepada siswa-siswa di sekolah masing-masing,” jelas Hilfira.
Sementara itu, Kepala Lapan Pontianak, Muzirwan, menjelaskan, saat ini pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk melakukan persiapan pengamatan di daerah Siantan Hulu.
Namun tim ini akan melakukan survei terlebih dahulu yang rencananya dilakukan pada tanggal 18 Februari mendatang.
"Kita akan siapkan kaca mata khusus untuk pengamatan gerhana matahari sebanyak 180 buah. Kaca mata ini sebagai penangkal radiasi yang digunakan pada saat mengamati atau melihat gerhana matahari,” jelas Muzirwan.
Muzirwan mengimbau, saat peristiwa gerhana terjadi nantinya, masyarakat tidak mengamati dalam jangka waktu yang terlalu lama sebab bisa membahayakan kornea mata.
Gerhana matahari itu sendiri diperkirakan terjadi mulai pukul 06.20 – 08.00.
"Yang membuat gerhana matahari ini menarik yakni detik-detik bulan menutup matahari berjalan lama tetapi itu menarik. Ada sinar matahari tidak tertutup bulan yang disebut aurora,” pungkas Muzirwan.

#TanyaSains: Mengapa Satelit di Angkasa Tidak Jatuh atau Hilang?

 International Space Station

SainsMe – Singkatnya, ada dua jenis satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan atau biasa disebut satelit artifisial (artificial satellites).
Untuk satelit alami, contohnya adalah bulan yang selalu mengobrbit planet bumi, dan phobos – deimos yang mengorbit Mars. Sepertinya pertanyaan kamu mengarah ke jenis satelit artifisial kan?
Apa itu orbit dan bagaimana menempatkan satelit di orbit yang benar?
Orbit pada dasarnya adalah lintasan. Jadi jika kita membicarakan orbit satelit, maka berarti sebuah jalur melingkar mengelilingi bumi yang akan dilewati satelit selama bertugas.
Nah, orbit ini memiliki ketinggian tertentu dan harus dihitung dengan sangat cermat. Hitungannya berdasar apa?
Bayangkan kamu sedang melempar sebuah bola tenis. Dengan tenaga yang kecil, bola akan terlempar sejauh satu meter, misalnya.
Dengan tenaga agak besar, bola terlempar lebih cepat dan akan jatuh pada jarak sepuluh meter. Kemudian kamu mengerahkan semua kekuatanmu untuk melempar bola itu agar mendapatkan kecepatan paling tinggi dan jarak paling jauh.
Nah, sekarang bayangkan jika kita bisa membuat bola meluncur sangat cepat agar terlempar sangat jauh dan selama mungkin tidak jatuh. Terus meluncur.
Apakah mungkin? Nah, itulah yang terjadi pada satelit.
Satelit tetap berada pada orbitnya dan tidak jatuh merupakan kombinasi dari dua hal:
Yang pertama adalah dia bergerak super cepat agar tidak jatuh (sama seperti bola yang dilempar sangat-sangat kuat), yang kedua adalah faktor ketinggian yang tepat agar gravitasi bumi menjadi minimal dan tidak ada gesekan dengan atmosfer ketika ia sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
Bagaimana membawa satelit pada ketinggian tersebut?
Jawabannya adalah satelit diantar ke orbitnya oleh sebuah roket. Roket ini diluncurkan dari stasiun-stasiun peluncuran di bumi dan membawa satelit ke orbitnya.
Pertama, roket meluncur hingga ketinggian seratus hingga dua ratus kilometer agar keluar dari atmosfer. Kemudian roket itu akan mendorong ke arah samping dan mulai meluncur dengan kecepatan yang luar biasa: 29.000 Km per jam, atau 79 kali lipat lebih cepat dari kecepatan maksimum sebuah mobil balap Formula-1!
Untuk beberapa saat roket masih meluncur dengan kecepatan tersebut, hingga satelit mencapai orbitnya. Setelah itu roket akan mati dan melepaskan satelit pada orbitnya dan masih bergerak dengan kecepatan yang sama. Itulah sebabnya satelit tersebut tidak jatuh. Ya, karena kecepatannya.
Ketinggian satelit bervariasi, mulai dari ratusan kilometer hingga titik paling tinggi yaitu 2000 kilometer dari bumi. Semakin rendah satelit ditempatkan, semakin sebentar ia bertugas.
Perlu diketahui, satelit paling besar buatan manusia saat ini bernama International Space Station (ISS), merupakan kerja sama dari beberapa negara besar. Diluncurkan tahun 1998 dan masih bertugas hingga kini di ketinggian 600 kilometer dari bumi.
Sedangkan satelit pertama yang diluncurkan oleh manusia bernama Sputnik-1 buatan Uni Soviet pada 4 Oktober 1957. Tak mau kalah, beberapa bulan kemudian Amerika Serikat ikut meluncurkan setelit pertamanya yang diberi nama Explorer-1.

Cara Pembuatan Minyak Lini (Oleum Lini, Linseed Oil, Flaxseed Oil, Raw Linseed Oil)



Cara Produksi:
- Jika buah masak, tanaman dipotong, biji dipiisahkan, dibersihkan, diletakkan di tempat kering
- Biji mengandung minyak lemak 30-40 %, protein 25 % dan sedikit musilago.
- Biji dihancurkan untuk melepaskan kulitnya, kemudian diperas dengan pemerasan hidrolik
- di Eropa diperas dengan cara dingin, di USA dengan cara panas pada suhu 85 C - 95 C
- dimurnikan dengan penambahan asam sulfat 1-2 %, kotoran akan mengendap
- dicuci dengan air atau kaustik soda

Pemerian:
-Cairan warna kuning, bau khas lemah, rasa tidak enak
-Jika kena udara menjadi kental, warna lebih gelap, bau dan rasa lebih tajam -> terbentuk lapisan tipis yang keras dan jernih (vernis).

Penggunaan:
-Dalam Farmasi : Sebagai Pencahar, dosis 15 -30 mL, jarang digunakan karena rasa tidak enak (digunakan pada ternak, kuda, dll.)
-Sebagai obat luar: Untuk luka bakar, eksim dan psoriasis
-Dalam pembuatan sabun : Medicinal soft dan liniment
Di Mesir digunakan sebagai bahan makanan (terutama yang berasal dari Eropa)
Ampas dari biji yang diperas masih mengandung minyak lemak yang masih cukup, juga protein, maka sering digunakan sebagai makanan ternak.

Isi: Gliserida dari asam lemak tak jenuh : asam Linolenat (20-60 %), Asam Linoleat (5-23 %), Asam Oleat (14-35 %) dan gliserida dari asam lemak tidak jenuh : asam palmitat, asam stearat, asam miristinat (5-11%).

Pemalsuan:
-Dengan non-drying oil, minyak mineral (paraffinum liquidum dan kolofonium)
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat di tempat sejuk
Sediaan farmasi: Linimentum Calcis

http://ricky-kurniawan-20-12-1993.blogspot.co.id/2014/04/cara-pembuatan-minyak-lini-oleum-lini.html

Gejala, Penyebab & Faktor Risiko Anemia Aplastik

Gejala, Penyebab & Faktor Risiko Anemia Aplastik

anemia

Anemia aplastik (aplastic anemia) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru.
Anemia aplastik membuat penderitanya merasa lelah dan beresiko tinggi mengalami infeksi dan perdarahan yang tidak terkontrol.
Sebuah kondisi langka dan serius, anemia aplastik dapat terjadi pada orang dengan usia berapa pun.
Anemia aplastik dapat terjadi tiba-tiba atau terjadi perlahan-lahan dan semakin memburuk seiring dengan waktu.
Pengobatan untuk anemia aplastik akan meliputi pemberian obat, transfusi darah, atau transplantasi sel induk.

Gejala

Anemia aplastik timbul akibat kekurangan satu atau lebih jenis sel darah dengan tanda dan gejala sebagai berikut:
– Kelelahan
– Sesak napas
– Denyut jantung cepat atau tidak teratur
– Kulit pucat
– Sering infeksi atau infeksi berkepanjangan
– Mudah memar
– Mimisan dan gusi berdarah
– Luka yang mengalami perdarahan berkepanjangan
– Ruam kulit
– Pusing
– Sakit kepala
Anemia aplastik dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa minggu atau bulan, atau mungkin datang dengan tiba-tiba.
Anemia aplastik bisa sangat parah dan berpotensi berakibat fatal.

Penyebab

Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang mengalami kerusakan sehingga memperlambat produksi sel darah baru.
Sumsum tulang adalah material seperti spons berwarna merah yang menghasilkan sel induk (stem cell) yang kemudian berubah menjadi sel-sel lain.
Stem cell sumsum juga memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Pada anemia aplastik, sumsum tulang mengalami aplastik atau hipoplasia. Hal ini berarti sumsung tulang kosong (aplastik) atau mengandung amat sedikit sel darah.
Faktor-faktor yang bisa membuat sumsum tulang tidak berfungsi optimal sehingga mempengaruhi produksi sel darah termasuk:
1. Radiasi dan kemoterapi
Radiasi dan kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Hanya saja, prosedur ini juga dapat merusak sel-sel sehat, termasuk sel-sel induk dalam sumsum tulang.
Anemia aplastik bisa terjadi karena efek samping sementara dari perawatan ini.
2. Paparan bahan kimia beracun
Paparan bahan kimia beracun, seperti yang digunakan dalam pestisida dan insektisida dapat menyebabkan anemia aplastik.
Paparan benzena – bahan kimia yang terdapat dalam bensin – juga dikaitkan dengan anemia aplastik.
Jenis anemia ini sering berangsur hilang seiring berkurangnya paparan pada bahan kimia yang memicu penyakit.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan anemia aplastik.
4. Gangguan autoimun
Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel-sel sehat, mungkin juga mengganggu sel-sel induk dalam sumsum tulang.
5. Infeksi virus
Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang mungkin memainkan peran dalam perkembangan anemia aplastik.
Virus yang dikaitkan dengan perkembangan anemia aplastik termasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, Parvovirus B19, dan HIV.
6. Kehamilan
Anemia aplastik yang terjadi pada kehamilan mungkin terkait dengan masalah autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang sumsum tulang selama kehamilan.

Faktor Risiko

Anemia aplastik merupakan penyakit langka. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko diantaranya:
– Pengobatan kanker dengan radiasi dosis tinggi atau kemoterapi
– Paparan bahan kimia beracun
– Penggunaan beberapa obat resep – seperti kloramfenikol, yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
– Penyakit darah tertentu, gangguan autoimun, dan infeksi serius
– Dalam kasus yang jarang, kehamilan

Agranulositosis

Agranulositosis

PENGERTIAN
Kekurangan jumlah normal sel darah putih (neutrofil granulosit atau) dalam aliran darah.
Ini adalah sel pertama yang melawan infeksi bakteri.
UMUR
Hal ini dapat terjadi pada setiap usia pada laki-laki dan perempuan.
PENYEBAB
Penurunan, gangguan atau kerusakan pada sumsum tulang belakang yang mengakibatkan menurunnya produksi granulosit (sel darah putih).
Penyebab paling umum adalah reaksi buruk terhadap obat atau bahan kimia termasuk:
Obat antikanker
Antikonvulsan
Antihistamin
Antitiroid obat
Obat arsenik
Kloramfenikol
Dibenzapina
Garam emas
Indomethacin
Nitrofurantoin
Nitrat oksida
Fenotiacidas
Fenilbutazon,
Prokainamid,
Sulfonamida
Penisilin sintetik
Thiazide diuretik
Meskipun tidak semua orang dapat terjangkit dengan probabilitas yang sama.
Juga terjadi setelah keracunan pelarut organik industri aromatik seperti benzena.
GEJALA
Demam.
Nyeri.
Sakit tenggorokan.
Borok (terutama di mulut dan tenggorokan) yang tidak bernanah dan tidak sembuh-sembuh dengan sendirinya.
Ada tanda-tanda infeksi pada seseorang yang menderita agranulositosis yang dapat kembali kambuh.
FAKTOR RESIKO
Faktor genetik. Seorang bayi, yang lahir dari seorang yang menderita agranulositosis.
PENCEGAHAN
Jaga agar tidak kambuh dengan tidak menggunakan obat-obatan menyebabkan agranulositosis sebelumnya.
Jangan minum obat apa pun kecuali itu benar-benar diperlukan.
DIAGNOSA DAN PENGOBATAN
Diagnosis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Riwayat minum obat yang diresepkan, atau kontak dengan bahan kimia dibahas adalah membantu untuk memandu diagnosis.
Biasanya diperlukan analisis darah, hidung, tenggorokan urin, dan sumsum tulang.
Tindakan Umum
Rawat inap dalam fase akut sering dibutuhkan.
Setelah rawat inap, kami sarankan:
Teliti kebersihan pribadi.
Menjaga mulut Anda bersih dengan sering berkumur dengan air garam hangat kuku atau hidrogen peroksida (hidrogen peroksida).
Berhati-hatilah dengan kebersihan mulut. Sikat gigi Anda dengan sikat yang sangat lembut untuk menghindari iritasi gusi.
Hindari kontak dengan bahan agresif seperti bahan kimia pembersih, lem, insektisida, pupuk, terpentin, dan lain-lain.
Obat
Dokter Anda dapat:
Meresepkan antibiotik oral atau intravena jika jumlah sel sangat rendah.
Ditetapkan lithium untuk merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak granulosit.
Buanglah setiap obat yang diduga menyebabkan agranulositosis.
Aktivitas
Istirahat di tempat tidur selama fase akut.
Melanjutkan kegiatan normal setelah gejala mereda.
KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
Kerusakan ginjal.
Berbahaya infeksi, kadang-kadang fatal (bakteri, jamur, virus atau lainnya), resisten terhadap pengobatan.
Katakan kepada dokter Anda jika
Hal-hal berikut terjadi setelah pengobatan:
Ada tanda-tanda infeksi, terutama demam.
Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
Nyeri buang air kecil atau penurunan buang air kecil dalam 1 hari.
Jika gejala tidak dapat dijelaskan baru. Obat yang digunakan pada pengobatan ini dapat menghasilkan efek samping.
PRAKIRAAN
Tergantung pada penyebabnya dapat disembuhkan dengan pengobatan agresif

Minyak Lemak

Minyak lemak (OLEA PINGUIA)
Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku tinggi dengan gliserin (gliserida asam lemak bersuku tinggi).
Cara-cara mendapatkan minyak lemak
1. Diperas pada suhu biasa, misalnya: oleum arachidis, oleum olivae, oleum ricini
2. Diperas pada suhu panas, misalnya: oleum cacao, oleum cocos.

Syarat-syarat untuk minyak lemak antara lain:
1. Harus jernih
Yang cair harus jernih, begitupun yang padat sesudah dihangatkan (diatas suhu leburnya)tidak boleh berbau tengik.
2. Kecuali dinyatakan lain harus larut dalam segala perbandingan dalam CHCL3, Eter, dan Eter minyak tanah.
3. Harus memenuhi syarat-syarat minyak mineral, minyak harsa dan minyak-minyak asing lainnya, senyawa belerang dan logam berat.

Cara identifikasi:
Pada kertas saring meninggalkan noda lemak.

Penggunaan minyak lemak:
1. Sebagai zat tambahan.
2. Sebagai pelarut, misalnya: sebagai pelarut obat suntik, lotio, anti racun, untuk racun yang tidak larut dalam lemak (racunya dibalut lemak, lalu segera diberi pencahar atau emetikum) tetapi bila racun yang larut dalam lemak bentuk absorpsi dipercepat.
3. Sebagai obat, misalnya: oleum ricini, dapat dipakai sebagai obat pencahar.

Minyak lemak dibagi dalam dua golongan:
1. Minyak-minyak yang dapat mongering, misalnya: oleum lini, oleum ricini.
2. Minyak-minyak yang tidak dapat mongering, misalnya: oleum arachidis, oleum olivarum,oleum amygdalarum, oleum sesame.
Penyimpanan minyak lemak:
Kecuali dinyatakan lain, harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.

Contoh-contoh minyak lemak:
1. Minyak Kacang = Oleum Arachidis
Adalah minyak lemak yang telah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji arachidis hypogeae L yang telah dikupas.
2. Minyak Coklat = Oeum Cacao
Adalah lemak padat yang diperoleh dengan pemerasan biji Theobroma cacao L yang telah dikupasdan dipanggang.
3. Minyak Kelapa = Oleum Cocos
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas endosperm cocos nucifera L yang telah dikeringkan.
4. Minyak Ikan = Oleum Iecoris Aselli
Adalah minyak yang dieroleh dari hati segar Gadus calaris L dan species gadus lainnya, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 0°C.
Potensi vitamin A tidak kurang dari 600 SI tiap gram, potensi vitamin D tidak kurang dari 80 SI.
5. Minyak Lini = Oleum Lini
Adalah minyak lemak yang diperoleh pemerasan biji masak Linum usitassinum L.
6. Minyak Zaitun = Oleum Olivae
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji masak Olea europea L. jika perlu dimurnikan.
7. Minyak Jarak =Oleum Ricini
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Ricinus communis L yang telah dikupas.
8. Minyak Wijen = Oleum Sesami
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji Sesamum indicum L.
9. Minyak Kelapa Murni = Oleum Cocos purum
Adalah minyak lemak yang dimurnikan dengan penyulingan bertingkat, diperoleh dari endosperma Cocos nucifera yang telah dikeringkan.
10. Minyak Tengkawang = Oleum Shoreae
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas biji Shorea atenoptera Burck yang segar atau kering atau dari biji spesies shorea yang lain.
11. Minyak Kaulmogra = Oleum Hidnokarpi = Oleum Hydnocarpi
Adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemanasan dingin dari biji dari buah masak segar Hidnocarpus wightraria Blume, spesies Hydrocarpus lain dan Taraktogenus kurzii King.
12. Minyak Jagung = Oleum Maydis
Adalah minyak lemak yang diperoleh dari embrio Zae mays L, kemudian dimurnikan.
13. Minyak Pala = Oleum Myristicae expressum
Adalah campuran minyak lemak dan minyak atsiri, diperoleh dengan pemerasan panas biji Miristica fragrans Houtt, yang telah dibuang selaput biji dan kulit bijinya.

http://renyfanov.blogspot.co.id/2011/05/minyak-lemak.html

MACAM-MACAM OLEUM



01.  0LEUM ANISI (FI)
      Nama Lain                          : Minyak adasmanis
    Nama Tanaman Asal           : Pimpinella anisum (L) atau verum (Hook.f)
      Keluarga                              : Apiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Anetol,metal khavikol(isomer dari anetol),anisaldehida dan terpen
    Penggunaan                         : Obat batuk,perangsang peristaltic pada mulas
      Sedian                                 :
1.Benzoici Opii Tinctura(Form.Nas)
2.Amonii Anisi Spirituosa(Form Nas)
3.Potio alba(Form.nas)
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat,membias cahaya dengan kuat,bau khas aromatic,rasa khas agak manis,jika sejuk menghablur
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masak
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat,terisi penuh,terlindung dari cahaya,jika menghablur sebelum digunakan harus dipanaskan hingga mencair.
02.  OLEUM ARACHIDIS    
      Nama Lain                          : Minyak kacang, Peanut oil
      Nama Tanaman Asal           : Arachis hypogaea ( L. )
      Keluarga                              : Leguminosae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam oleat, linoleat, asam palmitat, asam hipogeat, asam lignoserat, asam arakhidat
    Penggunaan                         : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan margarine dan sabun
    Sediaan                               :
    1. Methylis Salicylatis Linimentum (Formularium Nasional)
      2. Peruviani Emulsum II ( Formularium Nasional )
    Pemerian                             : Cairan berwarna kuning pucat, bau khas lemah, rasa tawar
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diolah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji yang telah dikupas
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
03.  OLEUM AURANTII ( FI )
      Nama Lain                          : Minyak jeruk manis
      Nama Tanaman Asal           : Citrus sinensis ( L. )
      Keluarga                              : Rutaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : d-limonen, campuran sitral, sitronelal
    Persyaratan kadar                : Kadar aldehida tidak kurang dari 1,0 % dan tidak lebih dari 3,0 %
    Penggunaan                         : Obat bronchitis menahun, bahan pewangi
    Pemerian                             : Cairan kuning muda atau coklat kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan pemerasan kulit buah terluar yang masak dan segar
      Penyimpanan                       :
1. Cara Sisilia : Kulit buah diperas dengan tangan diantara bunga karang, minyak yang menyerap dalam bunga karang dikumpulkan
2.      Cara Perancis : Kulit buah diguling-gulingkan dalam tong berduri, minyak yang keluar dari luka-luka kulit buah dikumpulkan
3.      Cara Guinea : Kulit digaruk dengan sendok tajam, minyak yang terkumpul pada sendok ditaruh dalam panci
4.      Cara Kalifornia : Seluruh buah diperas, dipusingkan sehingga terpisah bagian padat, bagian air jeruk dan bagian minyak
5.      Cara lain yang khusus : buah diparut kulitnya atau kulit
buahnya digiling antara dua silinder
04.  OLEUM CACAO
      Nama Lain                          : Lemak coklat
      Nama Tanaman Asal           : Theobroma cacao ( L. )
      Keluarga                              : Sterculiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sebagian besar gliserida dari asam
                                                  stearat, asam palmitat, asam oleat dan asam laurat. Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dan asam arakhidat, asam linoleat, asam forminat, asam asetat dan asam butirat
      Sediaan                               :
      1. Aminophyllin Suppositoria ( Form. Nas.)
      2. Bibazae Suppositoria
      3. Bisacodyl Suppositoria
    Pemerian                             : Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas lemah, agak putih pada suhu 25 C menjadi lunak atau mencair
      Cara memperoleh                : Lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dihilangkan kulit bijinya dan telah dipanggang, biji yang dipanggang digiling dengan penambahan natrium karbonat lalu diperas selagi masih panas
05.  OLEUM CAJUPUTI
      Nama Lain                          : Minyak kayuputih
    Nama Tanaman Asal           : Melaleuca leucadendra ( L. ) dan Melaleuca minor ( Sm )
      Keluarga                              : Myrtaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sineol ( kayuputol ), terpinol bebas atau sebagai ester dengan asam cuka, asam mentega, asam valerat
    Persyaratn kadar                 : Kadar sineol tidak kurang dari       50 % dan tidak lebih dari 65 %
    Penggunaan                         : Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya
      Sedian                                 :
      1. Balsamum rubrum ( Form. Nas )
      2. Methylis Salicylatis Linimentum ( Form. Nas )
      3. Thymoli Solutio Aromaticae ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna, berwarna kuning atau hijau, bau khas aromatik,rasa pahit
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap atau penyulingan air
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
06.  OLEUM CANANGA
      Nama Lain                          : Minyak kenanga
      Nama Tanaman Asal           : Canangium odoratum ( Hook&                                                      Thoms )
      Keluarga                              : Anonaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Alkohol dengan ester (metil-benzoat, linalool, terpineol )
      Penggunaan                         : Zat tambahan - parfum
    Pemerian                             : Minyak cair warna kuning muda, bau khas, sangat harum
    Cara memperoleh                : Penyulingan uap bunga yang segar dan belum mekar
07. OLEUM CARCHARIDIS
      Nama Lain                          : Minyak ikan hiu
    Nama Tanaman Asal           : Carcharis, Chilocyllium dan Zygaena
      Keluarga                              : -
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vitamin A
    Penggunaan                         : Sumber kalori dan pengobatan avitaminose A dan D
    Pemerian                             : Minyak cair warna kuning sampai keemas-emasan, bau khas, tidak tengik, rasa manis
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dari hati yang segar atau yang tersimpan baik dan telah dibebaskan dari lemak padatnya dengan jalan penyaringan pada suhu 5  C
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
07.  OLEUM CARYOPHYLI
      Nama Lain                          : Minyak cengkeh, Clove oil
      Nama Tanaman Asal           : Eugenia caryophyllata ( Sreng )
      Keluarga                              : Myrtaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Egenol, asetilegenol
      Penggunaan                         : Zat tambahan - parfum
    Sedian                                 : Oleum Ricini aromaticum (Form.Nas ), Balsamum rubrum (Form. Nas )
    Pemerian                             : Minyak cair yang baru disuling, tidak berwarna atau kuning pucat, jika disimpan atau kena udara makin tua dan makin kental, bau dan rasa seperti cengkeh
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan uap kuncup  bunga yang telah dikeringkan
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya
08.  OLEUM CINNAMOMI
      Nama Lain                          : Minyak kayumanis, Oleum ciaoi
      Nama Tanaman Asal           : Cinnamomum zeylanicum ( BI )
      Keluarga                              : Lauraceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sinamilaldehida, egenol
    Persyaratan  Kadar              : Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai sinamilaldehida 60,0 % - 75,0 %
    Penggunaan                         : Obat gosok, obat mulas, pengawet sirop
      Sedian                                 :
-   Oleum Iecoris Emulsum ( Form. Nas )
-   Balsamum rubrum ( Form. Nas. )
-   Oleum Ricini aromaticum ( Form. Nas. )
    Pemerian                             : Cairan warna kuning atau merah kecoklatan, bau dan rasa khas
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan uap kulit batang dan kulit cabang
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat,terisi penuh,terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
10. OLEUM CITRI
      Nama Lain                          : Minyak jeruk, Lemon oil
      Nama Tanaman Asal           : Citrus lemon ( L. )
      Keluarga                              : Rutaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sitral, d – limonene dan felandren
    Persyaratan Kadar               : Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai sitral tidak kurang dari   3,5 %
    Penggunaan                         : Obat batuk,perangsang peristaltic pada mulas
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas aromatik, rasa pedas dan agak pahit
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan cara pemerasan perikarp segar yang masak atau hamper masak
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
09.  OLEUM CITRONELLAE
      Nama Lain                          : Minyak sereh
    Nama Tanaman Asal           : Cymbopogon nardus (Rendle), Cymbopogon Winterianus (Jowitt) atau varietas dan hibrida dari kedua spesies tersebut
      Keluarga                              : Poaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Geraniol dan sitronelal
      Persyaratan Kadar               : Kadar eugenol 85,0 % - 90,0 %
      Penggunaan                         : Parfum dan penghalau serangga
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat sampai kuning tua, bau khas enak
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap daun
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh,terlindung dari cahaya
10.  OLEUM COCOS
      Nama Lain                          : Minyak kelapa, Coconut oil
      Nama Tanaman Asal           : Cocos nucifera
      Keluarga                              : Palmae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserid dari asam laurat, asam miristinat, asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam kaprat, asam stearat, asam kaproat
    Penggunaan                         : Untuk membuat salep, shampoo, sabun yang dapat dipakai untuk mencuci dengan air laut atau air yang kadar kalsiumnya tinggi
      Sedian                                 : Oleum Cocos purum ( FI )
    Pemerian                             : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas tidak tengik
      Cara memperoleh                : Minyak kelapa yang diperoleh dengan pemerasan panas endosperm yang dikeringkan. Kopra (daging buah kelapa yang telah dikeringkan, mengandung minyak lemak 60 – 65 % dan air tidak boleh lebih dari 8 %) yang telah dipanaskan, diperas dengan tekanan 600 – 800 kg/cm. Minyak yang keluar didiamkan beberapa lama agar kotoran-kotoran dapat mengendap. Kemudian dimurnikan secara dikocok dengan larutan kaustik soda encer dan dipanaskan dengan air panas, diputihkan dengan norit, disaring, dihilangkan baunya dalam hampa tinggi dengan uap air yang sangat panas 
      Pembuatan Oleum Cocos    : Oleum cocos yang dimurnikan dengan cara suling bertingkat, diperoleh dari endosperma Cocos Nucifera yang telah dikeringkan  terdiri dari campuran trigliserida  yang mengandung asam lemak jenuh dengan rantai atom karbon pendek dan sedang terutama asam oktanoat dan asam dekanoat
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk
11.  OLEUM COPTICI
      Nama Lain                          : Minyak mungsi
      Nama Tanaman Asal           : Carum copticum ( L. )
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Timol dan terpen-terpen
    Persyaratan Kadar               : Kadar timol tidak kurang dari       40 % v/b
      Penggunaan                         : Isolasi timol, karminativa
    Pemerian                             : Minyak cair, tidak berwarna atau berwarna kecoklatan, berwarna makin tua pada penyimpanan, bau dan rasa mirip Thymi herba
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
12.  OLEUM CORIANDRI
      Nama Lain                          : Minyak ketumbar   
      Nama Tanaman Asal           : Coriandrum sativum ( L. )
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Koriandrol (= d-linalool ), terdapat
                                                    pula geraniol
      Penggunaan                         : Bahan pewangi dan Karminativa
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas ketumbar
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap buah-buah yang dimasak dan kering
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
13.  OLEUM EUCALYPTI
      Nama Lain                          : Minyak ekaliptus
      Nama Tanaman Asal           : Eucalyptus globullus (Labill)
      Keluarga                              : Myrtaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Ekaliptol (= sineol ) terdapat pula pinem dan terpen-terpen
    Penggunaan                         : Germisida, obat batuk, antiseptika saluran pernafasan
    Sedian                                 : Methylis Salicylatis, Linimentum (Form. Nas)
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas aromatik
Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun-daun yang segar 
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
14.  OLEUM FOENICULI
      Nama Lain                          : Minyak adas
      Nama Tanaman Asal           : Foeniculum Vulgare (Mill.)
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Anetol, zat pahit fenkhon
    Penggunaan                         : Obat gosok gigi, obat mulas untuk anak-anak, karminativanya lemah, terbanyak dipakai sebagai bahan pewangi Aqua Foeniculi (F.I. Ed.I)
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas ketumbar
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap buah-buah yang dimasak dan kering 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
17.  OLEUM HYDNOCARPI
    Nama Lain                          : Minyak hidnokarpi, Oleum chaulmogra, minyak kaulmogra
      Nama Tanaman Asal           : Hydnocarpus wightiana ( Blume ),
                                                  Hydnocarpus anthelmintica (Pierra)
                                                    Hynocarpus heterophylla (Blume)
                                                    Taraktogenos kurzii ( King )
      Keluarga                              : Flacourtiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam palmitat, asam oleat dan asam gorlat
      Penggunaan                         : Obat lepra
      Pemerian                             : Pada suhu diatas 30 ˚ C berupa cairan jernih berwarna kuning atau kecoklatan. Pada suhu dibawah 30 ˚ C berupa lemak putih atau kekuningan. Batas suhu tersebut dapat berbeda menurut spesies Hydnocarpus. Bau lemah dan rasa khas rasa agak pahit dan getir.
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan dingin biji dari buah yang masak dan segar 
     
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
18.  OLEUM IECORIS ASELLI
    Nama Lain                          : Minyak ikan, oleum morrhuae. Codliver oil.
      Nama Hewan Asal              : Gadus callarias
      Keluarga                              : Gadidae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vitamin A dan D, Gliserida trimalmitat dan tristearat, kolesterol, gliserida dan asam-asam jenuh, yang disebut asam morrhuat, berupa campuran berbagai asam : asam yakoleat, asam terapiat, asam aselat, asam gadinat, yodium, basa-basa aselin dan morrhuin. Unsur-unsur : Cl, Br, S, P dan Fe sebagai senyawa organik.
    Penggunaan                         : Potensi vitamin A tidak kurang dari 600 S.I tiap gram dan potensi vitamin D tidak kurang dari 80 S.I tiap gram.
    Pemerian                             : Bahan salep, sumber vitamin A dan D
      Sedian                                 :
1.      Olei Iecoris Emulsum (Form.nas)
2.      Olei Iecoris Unguentum (Form.nas)
      3.   Olei Iecoris Unguentum compositum ( F. N )
      Cara memperoleh                : Minyak lemak yang tersimpat baik, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 0 ˚ C
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
19.  OLEUM MAYDIS
      Nama Lain                          : Minyak jagung
      ama Tanaman Asal              : Zea mays ( L. )
      Keluarga                              : Poaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida
    Penggunaan                         : Zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang tinggi kadar kolesterolnya
    Pemerian                             : Cairan warna kuning muda sampai kuning emas, bau dan rasa lemah khas
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dari embrio, kemudian dimurnikan 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
20.  OLEUM MENTHAE PIPERITAE
      Nama Lain                          : Minyak permen, pepermin oil
      Nama Tanaman Asal           : Mentha piperita (L.)
      Keluarga                              : Lamiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Menthol, metilasetat
    Persyaratan Kadar               : Kadar ester dihitung sebagai metal asetat tidak kurang dari 4 % dan tidak lebih dari 9 %, kadar mentol bebas tidak kurang dari 45 %
    Penggunaan                         : Karminativa, stimulansia, sebagai obat mulas
      Sedian                                 :
1.      Aqua Menthae piperitae (FI)
2.      Aluminii Hydroxydi Compressi ( Form. Nas )
3.      Balsamum album ( Form. Nas )
4.      Ferro Tonicum Solutio ( Form. Nas )
5.      Potio alba ( Form. Nas )
6.      Thymoli Solutio aromatika ( Form. Nas )
7.      Zinci Chloridi Gargarisma ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau aromatik, rasa pedas kemudian dingin
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan air pucuk berbunga segar, jika perlu dimurnikan 
              Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
21.  OLEUM MYRISTICAE
      Nama Lain                          : Minyak pala, Nutmeg oil
      Nama Tanaman Asal           : Myristica fragrans (Houtt)
      Keluarga                              : Myristicaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Miristin, egenol, asam miristinat bebas atau sebagai ester
      Penggunaan                         : Karminativa, stimulansia lambung
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning pucat bau dan rasa khas khas seperti pala
    Cara memperoleh                : Penyulingan inti biji yang dikeringkan 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
22.  OLEUM MYRISTICAE EXPRESSUM        
    Nama Lain                          : Lemak pala, Oleum Nucistae, Nutmeg butter
      Nama Tanaman Asal           : Myristica fragrans (Houtt)
      Keluarga                              : Myristicaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida trimiristinat, trioleat Gliserida asam serotinat, asam asetat, miristisin zat yang tak tersabunkan, minyak atsiri yang berisi egenol
      Penggunaan                         : Obat gosok, stimulansia luar
    Pemerian                             : Masa padat berupa lemak, tidak homogen, warna kuning, kuning kemerahan hingga coklat, merah kotor hingga bercak-bercak putih seperti pala. Pada suhu kamar mudah dijadikan butir-butir kasar
            Cara memperoleh        : Lemak diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dibuang selaput dan kulit bijinya. Merupakan campuran minyak lemak dan minyak atsiri 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
23.  OLEUM OLIVAE
      Nama Lain                          : Minyak zaitun, olivae oil, sweet oil
      Nama Tanaman Asal           : Olea europea (L.)
      Keluarga                              : Oleaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Trigliserida dari asam oleat dan asam palmitat, gliserida asam linoleat, bagian yang tak tersabunkan berupa fitosterol dan hidrokarbon skualen
      Penggunaan                         : Bahan makanan, pencahar lemah
    Pemerian                             : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau lemah tidak tengik, rasa khas warna hijau oleh adanya klorofil. Pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji masak, jika perlu dimurnikan 
      Keterangan                          : Mutu minyak terbaik diperoleh dari buah yang tua tetapi belum masak benar dan terus diperas supaya menghasilkan Virgin oil. Untuk makanan yang cukup dibuat dari buah yang masak. Mutu yang rendah diperoleh dari buah-buah yang mengalami fermentasi karena ditumpuk-tumpuk, dipakai untuk membuat sabun peistor salep dan sediaan lainnya.
      Jenis dan perbedaan:
      Varietas longifolia : diperkebunkan di Italia dan Perancis
Varietas latifolia : Diperkebunkan di Spanyol (Buah lebih besar, tetapi kadar minyak lebih sedikit )
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
24.  OLEUM POGOSTEMONI
      Nama Lain                          : Minyak nilam
      Nama Tanaman Asal           : Pogostemon cablin (Blnco. Benth)
      Keluarga                              : Lamiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Seskui terpen-terpen (40-45 %), sinamilaldehida, egenol dan azulen
      Penggunaan                         : Zat tambahan, bahan pewangi.
    Pemerian                             : Cairan warna kekuningan, kehijauan sampai coklat, bau khas sangat harum dan sukar hilang
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun dan batang yang telah diperas 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
25.  OLEUM RICINI
      Nama Lain                          : Minyak jarak, Castor oil
      Nama Tanaman Asal           : Ricinus communis
      Keluarga                              : Euphorbiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam risinoleat, glisida asam oleat, asam linoleat, asam-asam jenuh lainnya
    Penggunaan                         : Pencahar ( hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau sedang haid ). Jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak, hair tonic.
    Pemerian                             : Cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan
      Sediaan                               : Oleum Ricini aromaticum
                                                    (Form. Nas.)
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang sedang dikupas
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
26.  OLEUM ROSAE
      Nama Lain                          : Minyak mawar, Rose oil
    Nama Tanaman Asal           : Rosa gallica (L.), Rosa damascena (Niler), Rosa alba (L.), Rosa centifolia (L.) dan varietas Rosa lainnya
      Keluarga                              : Rosaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Geraniol, paraffin, nerol, egenol
      Penggunaan                         : Bahan pewangi
      Sediaan                               : Kummerfeldi Lotio ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning, bau aromatik seperti bunga mawar, rasa khas. Pada suhu 25 kental, jika didinginkan perlahan - lahan berubah menjadi massa hablur, jika dipanaskan mudah melebur
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap bunga segar  
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat
27.  OLEUM SESAMI
      Nama Lain                          : Minyak wijen, sesame oil
      Nama Tanaman Asal           : Sesamum indicum ( L. )
      Keluarga                              : Pedaliaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, asam stearat, asam miristinat
      Sediaan                               : Ammoniae Linimentum,
                                                    Gammexani Cremor
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat, bau lemah, rasa tawar, pada suhu 0o C  tidak membeku
    Cara memperoleh                : Minyak lemah diperoleh dari pemerasan biji
    Keterangan                          : Senyawa sesamolin yang dengan asam menjadi sesamol yang berwarna merah kersen dan ini merupakan ciri khusus minyak wijen
28.  OLEUM SHOREAE
      Nama Lain                          : Minyak tengkawang, Borneo talk
      Nama Tanaman Asal           : Shorea stenoptera ( Burok )
      Keluarga                              : Dipterocarpaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida oleodistearat, oleo dipalmitat dan tristearat, asam lemak bebas
      Penggunaan                         : Bahan kosmetika dan suppositoria
      Pemerian                             : Massa padat lebih keras dari lemak coklat. Warna putih kekuningan atau putih kehijauan, bau lemah dan mirip lemak coklat. Bidang patahan berbutir-butir dan diliputi jarum-jarum asam stearat, rapuh pada suhu kamar
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan panas keeping biji kering atau segar 
29.  OLEUM VETIVERIAE
      Nama Lain                          : Minyak Akarwangi
      Nama Tanaman Asal           : Vetiveria zizanoides
      Keluarga                              : Poaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vetiveron, Vetiverol, Vetivenil vetivenat dan vetiven
      Penggunaan                         : Zat tambahan, bahan pewangi
    Pemerian                             : Minyak cair kental, warna coklat kemerahan, bau khas aromatik kuat
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap akar
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.

http://renditanjung.blogspot.co.id/2014/01/oleum.html

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini