Home / Archive for 04/05/16
Beberapa "Bila Ingin" Dalam Samkok
Bila ingin mencari suami, jadilah istri Lu Bu. Lu Bu tampan, kuat dan gagah juga sangat sayang istri. Alkisah, pasukan Cao Cao telah merangsek sampai ke pintu kota, ia masih bersikeras menemani sang istri.
Bila ingin menjadi prajurit, jadilah bawahan Gan Ning. Keamanan terjamin, tidak pernah mengkasari bawahan. Dalam satu misinya, ia membawa 100 prajurit pergi menyerang kubu lawan dan berhasil pulang tanpa kurang 1 prajuritpun.
Bila ingin mencari partner, carilah Zhao Yun. Waktu menyerang lawan, ia akan berada di depan. Waktu mundur, ia akan berada di belakang. Waktu terkepung, asalkan kita dapat bertahan hidup, jangan takut ia tidak akan menolong kita. Bila berjasa dan menerima penghargaan, kita akan mendapat 1/2 jasanya, yang perlu kita lakukan cukup berdiri di sampingnya.
Bila ingin meminjamkan barang, pinjamilah Lu Su. Lu Su itu orang paling baik dan jujur dalam Sam Kok. Meminjami barang, jangan takut tidak dikembalikan.
Bila ingin menjadi dokter, carilah pasien seperti Guan Yu (Kuan Kong). Mengoperasi lengan Guan Yu, tidak usah memakai obat bius. Hemat obat bius juga diberi banyak uang.
Bila ingin menangkap orang, tangkaplah Liu Chan (anak Liu Bei). Baru mau ditangkap, sudah menyerah duluan. Hemat tenaga. Juga patuh sekali pada penangkapnya.
Bila ingin belajar membunuh dengan mulut, bergurulah pada Sun Ce dan Zhuge Liang. Sun Ce membunuh lawannya cuma dengan berteriak, dan Zhuge Liang membunuh Wang Lang cuma dengan berdebat.
Beberapa "Jangan" Dalam Samkok
Jangan menjadi ayahnya Lu Bu. Ayah kandungnya mati muda, 2 ayah angkatnya, Ding Yuan dan Dong Zhuo tewas di tangannya sendiri.
Jangan ikut menjadi prajurit Zhang Fei. Zhang Fei punya kebiasaan buruk setelah mabuk minum arak. Ia terbiasa marah2 dan mencambuki prajuritnya setelah mabuk. Suatu waktu, ia pura2 mabuk untuk membohongi musuhnya, pura2 minum arak, pura2 mabuk namun benaran memukul prajuritnya.
Jangan dinikahi Liu Bei. Liu Bei pernah berucap, “Saudara bagaikan tangan dan kaki, isri hanyalah sepotong baju.” 2 istrinya, Nona Mi dan Nona Sun sama2 tewas di dalam air, Mi tewas di dalam sumur dan Sun tewas di dalam sungai.
Jangan menikahi putri dari Menteri Qiao. Suami dari putri2nya punya nasib mati muda. Sun Ce, suami Da Qiao tutup usia pada umur 26 tahun. Zhou Yu, suami Xiao Qiao lebih baik nasibnya, masih bertahan sampai umur 36 tahun.
Jangan menjadi dokternya Cao Cao. Dua dokter Cao Cao, Ji Ping dan Hua Tuo sama2 bernasib tragis tewas di tangan Cao Cao sendiri.
Jangan menjadi pelayannya Cao Cao. Kalau mau jadi pelayan, jangan pernah menjadi pelayan Cao Cao. Cao Cao punya hobby membunuh orang dalam mimpi. Sesekali ia akan membunuh pelayan di kamar tidurnya dalam mimpi berjalannya.
Jangan menjadi partner Wei Yan. Bila berhasil, ia yang akan berjasa. Bila gagal, partnernya yang harus bertanggung jawab. Chen Shi yang dipenggal Zhuge Liang adalah contoh terbaik.
Jangan coba2 terpikat pada Diao Chan. Diao Chan, 1 dari 4 wanita tercantik dalam sejarah Tiongkok (Sida Meiren) memang cantik dan memikat. Namun cuma dapat dinikmati dari jauh. Dua orang yang terlibat asmara dengannya mati mengenaskan. Lu Bu mati tercekik dan Dong Zhuo malah dipenggal lalu lemaknya digunakan untuk menyalakan api tiga hari tiga malam.
Jangan coba menangkap Meng Huo. Menangkap musuh memang jasa besar. Namun jangan coba menangkap Meng Huo karena ditangkap 1 kali belum cukup. Harus dilepas dan ditangkap enam kali lagi. Bila gak merasa capek? Silahkan.
Jangan meminjamkan barang kepada Liu Bei. Peribahasa terkenal, “Liu Bei meminjam Jingzhou, ada meminjam tiada kembali.”
Read more: Beberapa "Jangan" Dalam Samkok | Mike Portal
Jangan ikut menjadi prajurit Zhang Fei. Zhang Fei punya kebiasaan buruk setelah mabuk minum arak. Ia terbiasa marah2 dan mencambuki prajuritnya setelah mabuk. Suatu waktu, ia pura2 mabuk untuk membohongi musuhnya, pura2 minum arak, pura2 mabuk namun benaran memukul prajuritnya.
Jangan dinikahi Liu Bei. Liu Bei pernah berucap, “Saudara bagaikan tangan dan kaki, isri hanyalah sepotong baju.” 2 istrinya, Nona Mi dan Nona Sun sama2 tewas di dalam air, Mi tewas di dalam sumur dan Sun tewas di dalam sungai.
Jangan menikahi putri dari Menteri Qiao. Suami dari putri2nya punya nasib mati muda. Sun Ce, suami Da Qiao tutup usia pada umur 26 tahun. Zhou Yu, suami Xiao Qiao lebih baik nasibnya, masih bertahan sampai umur 36 tahun.
Jangan menjadi dokternya Cao Cao. Dua dokter Cao Cao, Ji Ping dan Hua Tuo sama2 bernasib tragis tewas di tangan Cao Cao sendiri.
Jangan menjadi pelayannya Cao Cao. Kalau mau jadi pelayan, jangan pernah menjadi pelayan Cao Cao. Cao Cao punya hobby membunuh orang dalam mimpi. Sesekali ia akan membunuh pelayan di kamar tidurnya dalam mimpi berjalannya.
Jangan menjadi partner Wei Yan. Bila berhasil, ia yang akan berjasa. Bila gagal, partnernya yang harus bertanggung jawab. Chen Shi yang dipenggal Zhuge Liang adalah contoh terbaik.
Jangan coba2 terpikat pada Diao Chan. Diao Chan, 1 dari 4 wanita tercantik dalam sejarah Tiongkok (Sida Meiren) memang cantik dan memikat. Namun cuma dapat dinikmati dari jauh. Dua orang yang terlibat asmara dengannya mati mengenaskan. Lu Bu mati tercekik dan Dong Zhuo malah dipenggal lalu lemaknya digunakan untuk menyalakan api tiga hari tiga malam.
Jangan coba menangkap Meng Huo. Menangkap musuh memang jasa besar. Namun jangan coba menangkap Meng Huo karena ditangkap 1 kali belum cukup. Harus dilepas dan ditangkap enam kali lagi. Bila gak merasa capek? Silahkan.
Jangan meminjamkan barang kepada Liu Bei. Peribahasa terkenal, “Liu Bei meminjam Jingzhou, ada meminjam tiada kembali.”
Read more: Beberapa "Jangan" Dalam Samkok | Mike Portal
Apa itu prefektur??
Prefektur adalah yurisdiksi di Jepang.
Prefektur adalah nama lain dari provinsi, jika di Indonesia di sebut
dengan provinsi maka di Jepang di sebutnya prefektur. Jepang memiliki
kurang lebih 47 prefektur, dan dibagi menjadi beberapa tingkatan
prefektur, kota dan desa.
Tingkat prefektur di bagi menjadi 4,
yaitu : (To “都”) merupakan prefektur satu metropolis atau bisa disebut
Ibu Kota (Tokyo), (Do “道”) merupakan prefektur satu sirkuit
(Hokkaido) “Istilah ini awalnya digunakan untuk merujuk kepada wilayah
Jepang terdiri dari beberapa provinsi”, (Fu “府”) merupakan dua prefektur
perkotaan atau dua kota besar (Osaka dan Kyoto), dan (Ken “県”)
merupakan 43 prefektur lainnya. Dalam bahasa jepang ke-4 golongan
prefektur itu di sebut dengan Todofuken “都道府県”.
Tingkat berikutnya yaitu tingkat
subprefektur yang terbagi jadi 2 yaitu subprefektur (Shicho “支庁”) dan
distrik (Gun “郡”). Tingkatan Kota dan Desa terbagi menjadi 7, yaitu :
Kota Terpilih (Seirei-shitei-toshi “政令指定都市”), Kota Inti (Chukaku-shi
“中核市”), Kota Istimewa (Tokurei-shi “特例市”), Kota (Shi “市”), Distrik Kota
“Tokyo” (Tokubetsu-ku “特別区”), Kota Kecil (Cho, Machi “町”) dan Desa (Son,
Mura “村”). Dan Tingkat kota terpilih cuman ada satu, yaitu Distrik Kota
(Ku “区”).
Prefektur juga sering dikelompokkan menjadi sembilan wilayah (Chiho) yakni Hokkaidō, Tōhoku, Kantō, Chūbu, Kansai, Chūgoku, Shikoku, Kyūshū, dan Okinawa.
Daerah-daerah yang tidak secara resmi ditentukan, mereka tidak memiliki
pejabat terpilih, tidak pula mereka badan hukum. Namun, dalam praktek
urutan prefektur berdasarkan lokasi geografis mereka sering digunakan.
Berikut ini prefektur dan wilayah Jepang yang kami urutkan dari yang
paling utara ke selatan :
Hokkaidō1. Hokkaidō
Tōhoku
2. Aomori
3. Iwate
4. Miyagi
5. Akita
6. Yamagata
7. Fukushima
Kantō
8. Ibaraki
9. Tochigi
10. Gunma
11. Saitama
12. Chiba
13. Tōkyō
14. Kanagawa
Chūbu
15. Niigata
16. Toyama
17. Ishikawa
18. Fukui
19. Yamanashi
20. Nagano
21. Gifu
22. Shizuoka
23. Aichi
Kansai
24. Mie
25. Shiga
26. Kyōto
27. Ōsaka
28. Hyōgo
29. Nara
30. Wakayama
Chūgoku
31. Tottori
32. Shimane
33. Okayama
34. Hiroshima
35. Yamaguchi
Shikoku
36. Tokushima
37. Kagawa
38. Ehime
39. Kōchi
Kyūshū
40. Fukuoka
41. Saga
42. Nagasaki
43. Kumamoto
44. Ōita
45. Miyazaki
46. Kagoshima
Okinawa
47. Okinawa
sumber : en.wikipedia.org dan sumber lainnya
Shogun
Sejak zaman Nara hingga zaman Heian, jenderal yang dikirim untuk menaklukkan wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishōgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebih rendah dari Sei-i Taishōgun disebut Seiteki Taishōgun (征狄大将軍 panglima penaklukan orang barbar?) dan Seisei Taishōgun (征西大将軍 panglima penaklukan wilayah barat?). Gelar Sei-i Taishōgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejak zaman Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Tōryō (kepala klan samurai) yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.
Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperan sebagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogun sebagai "raja Jepang", namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.
Sejarah
Zaman Nara dan zaman Heian
Kata "Sei-i" dalam Sei-i Taishōgun berarti penaklukan suku Emishi yang tinggal di wilayah timur Jepang. Suku Emishi dinyatakan sebagai orang barbar oleh orang Jepang zaman dulu. Sei-i Taishōgun memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Samudra Pasifik, dan di bawah komandonya terdapat Seiteki Taishōgun yang memimpin pasukan penyerang dari arah pesisir Laut Jepang. Selain itu dikenal Seisei Taishōgun yang memimpin pasukan penakluk wilayah Kyushu di bagian barat Jepang.Dalam perkembangannya, istilah "Sei-i" (penaklukan suku Emishi) diganti pada zaman Hōki menjadi "Sei-tō" (penaklukan wilayah Timur). Namun istilah "penaklukan suku Emishi" (Sei-i) kembali digunakan sejak tahun 793. Istilah "Sei-i Shōgun" (jenderal penaklukan suku Emishi) mulai dipakai dalam dokumen resmi sejak tahun 720 (Yōrō tahun 4 bulan 9 hari 29) ketika Tajihi Agatamori diangkat sebagai Sei-i Shōgun. Istilah "Sei-tō Shōgun" (jenderal penaklukan wilayah timur) mulai dipakai sejak tahun 788 seperti catatan sejarah yang ditulis Ki no Kosami (730-797) yang ikut serta dalam ekspedisi ke wilayah timur.
Pada tahun 790, Ōtomo no Otomaro ditugaskan sebagai Sei-tō Taishi (Duta Besar Penaklukan Wilayah Timur). Dua tahun kemudian, nama jabatan tersebut diganti menjadi Sei-i Shi (征夷使?, Duta Penaklukan Wilayah Timur), atau bisa juga disebut Sei-i Shōgun (Jenderal Penaklukan Wilayah Timur).
Sakanoue no Tamuramaro diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tahun 797 setelah sebelumnya menjabat Wakil Duta Penaklukan Wilayah Timur sekaligus Wakil Duta Penaklukan Suku Emishi di bawah komando Ōtomo no Otomaro. Pemimpin Emishi bernama Aterei yang bertempur pantang menyerah akhirnya berhasil ditangkap oleh Tamuramaro dan dibawa ke ibu kota, sedangkan selebihnya berhasil ditaklukkan. Pada praktiknya, Sakanoue no Tamuramaro adalah Sei-i Taishōgun yang pertama atas jasanya menaklukkan suku Emishi.
Selanjutnya dalam rangka peperangan melawan Emishi, Funya no Watamaro diangkat sebagai Sei-i Shogun (Jenderal Penaklukan Suku Emishi) pada tahun 811. Perang dinyatakan berakhir pada tahun yang sama, dan wakil shogun bernama Mononobe no Taritsugu naik pangkat sebagai Chinju Shōgun. Istilah "chinjufu" berarti pangkalan militer yang terletak di Provinsi Mutsu. Setelah itu, jabatan Sei-i Shōgun kembali dipulihkan sejak tahun 814.
Zaman Kamakura
Pada tahun 1190, Yoritomo diangkat sebagai jenderal pengawal kaisar (Ukone no Taishō) yang merupakan posisi resmi dalam pemerintahan. Jabatan sebagai jenderal pengawal kaisar mengharuskannya tinggal di ibu kota Kyoto. Jabatan ini tidak sesuai bagi Yoritomo yang berambisi menguasai secara total wilayah Kanto. Yoritomo mengundurkan diri dari jabatan jenderal pengawal kaisar, namun tetap mempertahankan hak istimewa sebagai mantan jenderal tertinggi (Sakino-u Taishō).
Setelah mantan Kaisar Go-Shirakawa mangkat, Minamoto Yoritomo diangkat sebagai Sei-i Taishōgun pada tanggal 21 Agustus 1192. Pemerintahan militer yang didirikan Yoritomo di Kamakura dikenal sebagai Keshogunan Kamakura.
Daftar pejabat Sei-i Taishōgun
Nomor | Keshogunan (generasi) | Nama | Masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Ōtomo no Otomaro | 793-794? | ||
2 | Sakanoue no Tamuramaro | 797-811? | ||
3 | Fun'ya no Watamaro | 813-816 | ||
- | Fujiwara no Tadabumi | 940 | Kemungkinan adalah pejabat Sei-tō Taishōgun. Ada penjelasan yang saling bertentangan. | |
4 | Minamoto no Yoshinaka | 1184 | ||
5 | Kamakura (1) | Minamoto no Yoritomo | 1192-1199 | Ada penjelasan yang mengatakan Yoritomo mengundurkan diri tahun 1195 |
6 | Kamakura (2) | Minamoto no Yoriie | 1202-1203 | |
7 | Kamakura (3) | Minamoto no Sanetomo | 1203-1219 | |
8 | Kamakura (4) | Fujiwara no Yoritsune alias Kujō Yoritsune | 1226-1244 | |
9 | Kamakura (5) | Fujiwara no Yoritsugu | 1244-1252 | |
10 | Kamakura (6) | Pangeran Munetaka | 1252-1266 | Shogun pertama dari keluarga kaisar. Putra Kaisar Go-Saga. |
11 | Kamakura (7) | Pangeran Koreyasu | 1266-1289 | |
12 | Kamakura (8) | Pangeran Hisaaki | 1289-1308 | Putra Kaisar Go-Fukakusa |
13 | Kamakura (9) | Pangeran Morikuni | 1308-1333 | |
14 | Pangeran Morinaga | 1333 | ||
15 | Pangeran Nariyoshi alias Pangeran Narinaga | 1335-1336 | ||
16 | Muromachi (1) | Ashikaga Takauji | 1338-1358 | |
- | Pangeran Muneyoshi alias Pangeran Munenaga | 1352- | ||
17 | Muromachi (2) | Ashikaga Yoshiakira | 1358-1367 | |
18 | Muromachi (3) | Ashikaga Yoshimitsu | 1367-1394 | |
19 | Muromachi (4) | Ashikaga Yoshimochi | 1394-1423 | |
20 | Muromachi (5) | Ashikaga Yoshikazu | 1423-1425 | |
21 | Muromachi (6) | Ashikaga Yoshinori | 1429-1441 | |
22 | Muromachi (7) | Ashikaga Yoshikatsu | 1442-1443 | |
23 | Muromachi (8) | Ashikaga Yoshimasa | 1449-1473 | |
24 | Muromachi (9) | Ashikaga Yoshihisa | 1473-1489 | |
25 | Muromachi (10) | Ashikaga Yoshiki | 1490-1493 | |
26 | Muromachi (11) | Ashikaga Yoshizumi | 1494-1508 | |
27 | Muromachi (10) | Ashikaga Yoshiki alias Ashikaga Yoshitane | 1508-1521 | Penugasan untuk kedua kalinya |
28 | Muromachi (12) | Ashikaga Yoshiharu | 1521-1546 | |
29 | Muromachi (13) | Ashikaga Yoshiteru | 1546-1565 | |
30 | Muromachi (14) | Ashikaga Yoshihide | 1568 | |
31 | Muromachi (15) | Ashikaga Yoshiaki | 1568-1573 | Secara formal masih menjabat hingga menjadi biksu pada tahun 1588 |
32 | Edo (1) | Tokugawa Ieyasu | 1603-1605 | |
33 | Edo (2) | Tokugawa Hidetada | 1605-1623 | |
34 | Edo (3) | Tokugawa Iemitsu | 1623-1651 | |
35 | Edo (4) | Tokugawa Ietsuna | 1651-1680 | |
36 | Edo (5) | Tokugawa Tsunayoshi | 1680-1709年 | |
37 | Edo (6) | Tokugawa Ienobu | 1709-1712 | |
38 | Edo (7) | Tokugawa Ietsugu | 1712-1716 | |
39 | Edo (8) | Tokugawa Yoshimune | 1716-1745 | |
40 | Edo (9) | Tokugawa Ieshige | 1745-1760 | |
41 | Edo (10) | Tokugawa Ieharu | 1760-1786 | |
42 | Edo (11) | Tokugawa Ienari | 1787-1837 | |
43 | Edo (12) | Tokugawa Ieyoshi | 1837-1853 | |
44 | Edo (13) | Tokugawa Iesada | 1853-1858 | |
45 | Edo (14) | Tokugawa Iemochi | 1858-1866 | |
46 | Edo (15) | Tokugawa Yoshinobu | 1866-1867 |
Langganan:
Postingan
(
Atom
)