Mari Buat Kacamata Gerhana Matahari Sendiri!

Kacamata Matahari. Dokumen: Info Astronomy
Info Astronomy - Gerhana Matahari bakal lintasi Indonesia pada 9 Maret 2016, ini merupakan momen langka yang sayang untuk dilewatkan. Namun, mengamati Matahari ketika ataupun tidak saat gerhana sangat berbahaya, Anda butuh kacamata berfilter Matahari untuk melindungi mata.

Jika Anda berniat untuk membuat kacamata Matahari yang dapat digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari 9 Maret 2016, pada artikel ini kami telah tulis tutorialnya. Selamat mencoba!

Bahan-bahan yang diperlukan:

1. Pola kacamata Matahari, download gratis di sini.
2. Filter Matahari (boleh merk Seymour atau Baader, wajib tipe Neutral Density 5).
3. Cutter atau gunting.
4. Lem.
5. Kertas karton putih yang kuat.

Pola kacamata Matahari. Kredit: Info Astronomy

Cara membuat:

  1. Download pola kacamata Matahari, lalu print/cetak pada kertas karton yang telah disiapkan.
  2. Potong sesuai pola dengan cutter atau gunting.
  3. Lipat pola yang ditandai dengan garis putus-putus.
  4. Lubangi empat kotak lensa dengan cutter atau gunting.
  5. Potong filter Matahari sedikit lebih besar dari kotak lensa, lalu sisipkan.
  6. Lem semua sisi sehingga kacamata Matahari menjadi seperti gambar paling atas di artikel ini.

Perhatian! Harap gunakan filter Matahari yang memang dikhususkan untuk melihat Matahari secara langsung. Penggunaan bekas disket tidak cukup aman dan tidak mampu meredam silau Matahari yang dapat membakar retina mata sehingga menyebabkan kebutaan.

Cara menggunakan kacamata Matahari ini cukup kenakan di siang hari atau saat momen gerhana Matahari, lalu arahkan pandangan ke Matahari. JANGAN PERNAH melihat langsung ke arah Matahari tanpa kacamata Matahari berfilter khusus.

Tidak punya filter Matahari? Anda dapat menggantinya dengan negatif film hitam-putih (jangan yang berwarna). Negatif film hitam-putih harus diekspos atau dipapar di bawah sinar Matahari minimal 60 menit, selanjutnya harus dicuci di studio foto. Potong dan rekatkan hingga tiga lapis atau tiga tumpuk. Filter dari negatif film ini sudah cukup aman untuk pengamatan Matahari maksimal hingga 2 menit.

Belum tau informasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016? Unduh ebook panduan dan informasinya di sini: infoastronomy.org/gerhana-2016

Siapa Bilang Melihat Gerhana Matahari Melalui Air di Baskom Aman?


Gerhana Matahari Total. Kredit: Shutterstock
Info Astronomy - Fenomena Gerhana Matahari Total maupun Gerhana Matahari Parsial (Sebagian) yang akan dilihat oleh seluruh penduduk Indonesia pada 9 Maret 2016 mendatang membutuhkan persiapan khusus. Terutama, persiapan untuk menjaga agar mata tidak terkena dampak pancaran cahaya saat gerhana terjadi.

Melihat Matahari saat gerhana maupun saat tidak gerhana sama bahayanya. Walaupun Bulan menutupi Matahari saat terjadinya gerhana, namun melihatnya secara langsung dengan mata telanjang sangat tidak disarankan.

Mata kita seperti diagframa pada kamera. Ada bagian mata kita yang bisa melebar dan menyempit, namanya pupil. Pupil ini berfungsi untuk menyaring jumlah cahaya yang memasuki mata. Kalau suasana sekitar kita gelap, maka diameter pupil mata kita membesar sampai 8 mm. Kalau di siang hari yang terang, biasanya diameter pupil mata kita mengecil sampai dengan 2 mm. Nah, kalau mata kita melihat cahaya yang sangat terang, pupil bisa mengecil sampai 1,6 mm.

Faktanya, pupil mata manusia tak mampu menghalangi pancaran cahaya Matahari yang begitu terang dan menyilaukan. Tahukah Anda, kalau dihitung, cahaya langsung dari Matahari itu harus diredupkan 100 ribu kali supaya bisa diterima oleh pupil mata manusia. Kalau tak diredupkan, orang yang melihat langsung ke arah Matahari (bahkan saat terjadi gerhana) besar kemungkinannya menjadi katarak bahkan buta.

Saat terjadi gerhana Matahari, memang cahaya matahari tertutup oleh Bulan, sehingga Matahari akan menjadi redup. Tetapi meskipun cahaya Matahari itu tertutup, pancaran cahayanya tak berkurang sedikit pun, hanya ukuran piringannya saja yang menyusut. Dan ketika kita mendongak ke atas menatap Matahari, yang terjadi adalah pupil mata kita belum sempat bereaksi.

Akibatnya, cahaya Matahari yang masuk ke mata berlebihan sehingga membuat mata kita rusak dan bakan seketika bisa menjadi buta. Jadi, sebaiknya saat gerhana maupun tak ada gerhana, kita tidak menatap Matahari secara langsung. Kita baru diperbolehkan melihat gerhana dengan mata secara langsung, ketika fase totalitas gerhana berlangsung, dengan begitu hanya di wilayah-wilayah yang dilalui gerhana total saja.

Seperti dikutip dari Langit Selatan, ember atau baskom berisi air tidak banyak mengurangi intensitas sinar Matahari. Ini adalah cara yang keliru untuk mengamati gerhana Matahari secara aman. Karena meskipun air hanya memantulkan 5% cahaya Matahari, pantulan yang dihasilkan masih sangat terang dan pada akhirnya akan tetap dapat menyebabkan kebutaan.
Lalu bagaimana cara amannya? Anda bisa menggunakan kacamata berfilter Matahari, filter tersebut mampu meredam hingga 100 ribu kali cahaya Matahari sehingga pengamatan lebih aman. Atau jika tidak ada filter Matahari, Anda bisa membuat proyeksi lubang jarum. Tutorial membuat proyeksi lubang jarum, silakan klik di sini.
Oh iya, bagi Anda yang berencana memotret Gerhana Matahari, pastikan kamera Anda juga dilengkapi filter Matahari. Selain bisa melindungi sensor kamera, filter Matahari pada kamera juga membuat citra Matahari yang dipotret menjadi lebih luar biasa indah. Pengguna teleskop atau binokuler juga diwajibkan menggunakan filter Matahari. Filter Matahari dapat dibeli di toko-toko alat fotografi, toko perangkat keras, atau bisa dibeli secara online.
Selamat menyambut Gerhana Matahari 9 Maret 2016!
Unduh ebook panduan dan informasi Gerhana Matahari 9 Maret 2016 yang berisi penjelasan serta waktu dan durasi gerhana di setiap daerah di Indonesia pada tautan ini: infoastronomy.org/gerhana-2016

Benarkah Melihat Gerhana Matahari Bisa Membuat Buta?

Melihat gerhana Matahari. Kredit: Getty Images
Info Astronomy - Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 semakin dekat, sudah saatnya kita memersiapkan segala sesuatunya untuk pengamatan. Yang terpenting adalah: kacamata Matahari. Sebab tanpanya, mengamati gerhana Matahari dengan mata saja sangatlah berbahaya. Tapi mengapa berbahaya? Berikut ulasannya.

Melihat Matahari saat gerhana maupun saat tidak gerhana sama bahayanya. Walaupun Bulan menutupi Matahari saat terjadinya gerhana, namun melihatnya secara langsung dengan mata telanjang sangat tidak disarankan. Anda baru boleh melihat gerhana Matahari dengan mata telanjang pada saat puncak totalitasnya, ini juga bagi Anda yang berada di wilayah yang dilintasi jalur gerhana total.

Mata kita ini seperti diagframa pada kamera. Ada bagian mata kita yang bisa melebar dan menyempit. Namanya pupil. Pupil ini berfungsi untuk menyaring jumlah cahaya yang memasuki mata. Kalau suasana sekitar kita gelap, maka diameter pupil mata kita membesar sampai 8 mm. Kalau di siang hari yang terang, biasanya diameter pupil mata kita mengecil sampai dengan 2 mm. Nah, kalau mata kita melihat cahaya yang sangat terang, pupil bisa mengecil sampai 1,6 mm.

Faktanya, pupil mata manusia tak mampu menghalangi pancaran cahaya Matahari yang begitu terang dan menyilaukan. Tahukah Anda, kalau dihitung, cahaya langsung dari Matahari itu harus diredupkan 100 ribu kali supaya bisa diterima oleh pupil mata manusia. Kalau tak dilemahkan, orang yang melihat langsung ke arah Matahari (bahkan saat terjadi gerhana) besar kemungkinannya menjadi buta.
Saat terjadi gerhana Matahari, memang cahaya matahari tertutup oleh Bulan, sehingga Matahari akan menjadi redup. Tetapi meskipun cahaya Matahari itu tertutup, pancaran cahayanya tak berkurang sedikit pun, hanya ukuran piringannya saja yang menyusut. Dan ketika kita mendongak ke atas menatap Matahari, yang terjadi adalah pupil mata kita belum sempat bereaksi.

Akibatnya, cahaya Matahari yang masuk ke mata berlebihan sehingga membuat mata kita rusak. Namun begitu, kerusakan mata tidak akan terjadi secara tiba-tiba, melainkan mata akan rusak secara perlahan, menahun, mulai dari katarak hingga bisa buta permanen yang sulit disembuhkan. Jadi, sebaiknya saat gerhana maupun tak ada gerhana, kita tidak menatap Matahari secara langsung.

Cara Aman Melihat Gerhana Matahari

Jika melihat gerhana Matahari dengan mata telanjang tidak diperbolehkan, maka adakah cara amannya? Tentu saja ada. Cara-cara di bawah ini dijamin aman dan mampu melindungi mata Anda dari kerusakan akibat menatap Matahari secara langsung.
Pertama, hindari tips abal-abal untuk pengamatan gerhana! Tips abal-abal yang dimaksud adalah seperti menggunakan kacamata hitam, kacamata warna asap, melihat gerhana melalui air di baskom atau sebagainya. Tidak satupun cara tersebut yang cukup kuat melindungi mata Anda.
Cahaya Matahari saat gerhana tidak akan redup sama sekali jika Anda mengikuti tips abal-abal tadi. Jadi sangat disarankan, Anda tidak mengikuti tips abal-abal tersebut.
Kedua, gunakan filter Matahari. Filter matahari biasanya tersedia pada peralatan optik seperti kamera, teropong dan teleskop. Adanya filter tersebut pada perangkat optik tadi sangat diperlukan saat pengamatan gerhana Matahari, karena cahaya yang secuilpun dapat merusak penglihatan mata bahkan dengan penutupan 99,9 % Matahari masih dapat mengancam mata anda.
Adalagi yang perlu diperhatikan, yaitu saat memilih filter yang akan digunakan. Lebih baik memilih filter yang diproduksi oleh merek ternama dan terpercaya, atau filter yang sudah ada keterangan mampu meredam 100.000 kali cahaya Matahari. Anda juga dapat membeli filter yang sudah "diolah" menjadi kacamata Matahari.
http://www.infoastronomy.org/2016/02/mengapa-melihat-gerhana-matahari-dengan-mata-sangat-berbahaya.html

Bolehkah Memotret Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016?


Ilustrasi. Kredit: Mirror.co.uk
Info Astronomy - Bolehkah memotret Gerhana Matahari? Inilah pertanyaan yang paling banyak tim Info Astronomy terima. Kita semua tahu bahwa melihat langsung ke arah Matahari sangat buruk bagi mata kita, kita perlu kacamata berfilter Matahari untuk melihatnya secara aman. Lalu, apa jadinya jika dipotret?

Mata kita tidak boleh menatap langsung ke Matahari karena silau cahaya Matahari dapat merebus retina mata. Sementara kamera tidak memiliki retina, sehingga tidak akan rusak jika terpapar sinar Matahari. Namun, yang rusak adalah sensor kamera Anda.

Jadi bagaimana cara Anda agar bisa mengambil foto Gerhana Matahari dengan aman tanpa merusak mata dan tanpa merusak sensor kamera? Berikut panduan praktis dari kami!

Sebelum mengarahkan ke arah Matahari, pastikan kamera Anda sudah dilapisi filter Matahari. Sebab selain nantinya hasil foto akan lebih bagus dan tajam, filter Matahari juga akan melindungi sensor kamera Anda dari kerusakan.

Berhati-hatilah saat Anda memegang kamera untuk mengarahkannya kehingga Matahari, jangan sampai mata Anda ikut-ikutan menatap Matahari, bahkan saat gerhana sedang berlangsung. Gunakan kacamata Matahari Anda untuk melindungi mata.

Jika Anda ingin mendapatkan foto yang bagus dan baik saat gerhana Matahari, sebuah ide yang cemerlang jik Anda menaruh kamera pada tripod. Dengan adanya tripod, hasil foto tidak goyang dan Anda bisa mengarahkannya ke arah Timur saat puncak Gerhana Matahari Total maupun Parsial 9 Maret 2016.

Anda bisa mendapatkan foto gerhana Matahari yang menawan jika Anda menggunakan optical zoom 12x, tapi sayangnya fitur seperti ini tidak akan Anda temukan pada kamera smartphone. Jika tidak menggunakan optical zoom 12x, piringan Matahari yang bakal Anda potret akan sangat kecil.

Nah, itulah tips memotret Gerhana Matahari dari kami. Anda bisa unduh ebook panduan dan informasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 untuk mengetahui kapan, jam berapa dan berapa durasi gerhana Matahari di daerah Anda, klik di sini: infoastronomy.org/gerhana-2016

http://www.infoastronomy.org/2016/03/memotret-gerhana-matahari.html 

Hindari Kacamata Hitam Biasa dan Air di Baskom untuk Melihat Gerhana Matahari


Melihat Gerhana Matahari. Kredit: Getty Images
Info Astronomy - Kurang dari sepekan lagi, peristiwa Gerhana Matahari akan terlihat di seluruh Indonesia, baik gerhana total maupun hanya gerhana parsial. Untuk mengamatinya, kita butuh filter Matahari untuk meredam silaunya. Bagaimana dengan kacamata hitam biasa atau air di baskom? Sebaiknya dihindari!

Melihat Matahari saat gerhana maupun saat tidak gerhana sama bahayanya. Walaupun Bulan menutupi Matahari saat terjadinya gerhana, namun melihatnya secara langsung dengan mata telanjang sangat tidak disarankan.

Mata kita ini seperti diagframa pada kamera. Ada bagian mata kita yang bisa melebar dan menyempit yang bernama pupil. Pupil ini berfungsi untuk menyaring jumlah cahaya yang memasuki mata. Kalau suasana sekitar kita gelap, maka diameter pupil mata kita membesar sampai 8 mm. Kalau di siang hari yang terang, biasanya diameter pupil mata kita mengecil sampai dengan 2 mm. Nah, kalau mata kita melihat cahaya yang sangat terang, pupil bisa mengecil sampai 1,6 mm.

Faktanya, pupil mata manusia tak mampu menghalangi pancaran cahaya Matahari yang begitu terang dan menyilaukan. Tahukah Anda, kalau dihitung, cahaya langsung dari Matahari itu harus diredupkan 100 ribu kali supaya bisa diterima oleh pupil mata manusia. Kalau tak diredupkan, orang yang melihat langsung ke arah Matahari (bahkan saat terjadi gerhana) besar kemungkinannya menjadi buta.

Saat terjadi gerhana Matahari, memang cahaya Matahari tertutup oleh Bulan, sehingga Matahari akan menjadi redup. Tetapi meskipun cahaya Matahari itu tertutup, pancaran cahayanya tak berkurang sedikit pun, hanya ukuran piringannya saja yang menyusut. Dan ketika kita mendongak ke atas menatap Matahari, yang terjadi adalah pupil mata kita belum sempat bereaksi.

Akibatnya, cahaya Matahari yang masuk ke mata berlebihan sehingga membuat mata kita rusak. Namun begitu, kerusakan mata tidak akan terjadi secara tiba-tiba, melainkan mata akan rusak secara perlahan, menahun, mulai dari katarak hingga bisa buta permanen yang sulit disembuhkan. Jadi, sebaiknya saat gerhana maupun tak ada gerhana, kita tidak menatap Matahari secara langsung.

Kenapa Harus Dihindari?

Menggunakan kacamata hitam biasa dirasa belum cukup aman, sebab kacamata ini fungsinya bukan untuk menatap Matahari secara langsung, kebanyakan hanya untuk gaya saja. Kacamata hitam biasa tidak memiliki filter yang dapat meredupkan silau Matahari hingga 100.000 kali. Jadi dengan memakainya, Anda telah membahayakan mata sendiri.
Sama halnya dengan air di baskom, baskom berisi air tidak banyak mengurangi intensitas sinar Matahari. Ini adalah cara yang keliru untuk mengamati gerhana Matahari secara aman. Karena meskipun air hanya memantulkan 5% cahaya Matahari, pantulan yang dihasilkan masih sangat terang dan pada akhirnya akan tetap dapat menyebabkan kerusakan mata.
Lalu bagaimana cara amannya? Anda bisa menggunakan kacamata berfilter Matahari, pastikan filternya memiliki neutral density 5 karena sudah teruji mampu meredam hingga 100.000 ribu kali cahaya Matahari sehingga pengamatan jadi lebih aman. Atau jika tidak ada filter Matahari, Anda bisa membuat proyeksi lubang jarum. Tutorial membuat proyeksi lubang jarum, silakan klik di sini.
Tidak bisa membuat proyeksi lubang jarum? Anda dapat mengganti filter dengan negatif film hitam-putih. Negatif film yang akan Anda gunakan sebagai pengganti filter HARUS yang hitam putih, bukan yang berwarna. Negatif film hitam-putih yang sudah dipapar Matahari, selanjutnya harus dicuci di studio foto. Potong dan rekatkan hingga tiga lapis. Filter dari negatif film ini sudah cukup aman untuk pengamatan Matahari.

Namun pastikan dulu, ketika selesai dcuci di studio foto, negatif film hitam putih yang Anda miliki harus sudah benar-benar gelap dan tidak ada sinar yang masuk serta tidak ada goresan. Jika ada goresan maka negatif film tidak dapat digunakan lagi.

Merek dan tipe dari negatif film yang aman digunakan sebagai filter Matahari adalah Kodak TMAX 100 atau Kodak PlusX, merek dan tipe ini sudah diuji dan aman untuk pengamatan Matahari ataupun gerhana Matahari secara langsung. Bahan jenis ini aman karena memiliki lapisan perak setelah dicuci di studio foto.

Sedangkan untuk floppy disk dan CD tidak begitu aman sebagai bahan filter Matahari. Hal ini disebabkan oleh tidak seragamnya kualitas produk ini. Terdapat beberapa produk CD hanya dilapisi film aluminium yang tipis.
Unduh ebook panduan dan informasi Gerhana Matahari 9 Maret 2016 yang berisi penjelasan serta waktu dan durasi gerhana di setiap daerah di Indonesia pada tautan ini: infoastronomy.org/gerhana-2016

http://www.infoastronomy.org/2016/03/hindari-kacamata-hitam-biasa-dan-air-di-baskom-gmt-2016.html 

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini